Terkait Pembakaran Gereja, Uskup Koptik Curigai Militer Mesir Pelakunya
Islamedia - Uskup Makarius di propinsi Almenya menyatakan kecurigaannya tentang aksi perusakan gereja di tempatnya, melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi NEWS beliau paparkan kecurigaan tersebut, demikian seperti dikutip dari Fimadani Sabtu (16/082013).
Beberapa kecurigaan itu misalnya, waktu perusakan dimulai bersamaan dengan aksi pembubaran paksa demonstran di Rab’ah Al Adawiyah dan Lapangan Nahdhah, yaitu Rabu pagi. Sehingga mengesankan bahwa perusakan itu sudah direncanakan berhubungan dengan pembubaran paksa para demonstran.
Selain itu, tidak ada pihak kepolisian yang mengamankan lokas-lokasi tersebut. Ketika terjadi perusakan, pihak gereja telah menghubungi kepolisian untuk mengamankan. namun disayangkan, kepolisian meminta maaf tidak bersedia datang memenuhi permintaan tolong tersebut.
Beberapa hari setelah kejadian, pihak gereja mengajukan protes kepada depdagri dan perdana menteri. Pihak-pihak tersebut memohon maaf, dan berjanji akan memperkuat pengamanan. Namun hingga saat ini janji tersebut tidak ada kenyataannya.
Ada hal lain yang menambah kecurigaan, yaitu adanya kesamaan cara, metode dan alat perusak yang digunakan dalam setiap gereja. Padahal letak gereja-gereja tersebut berjauhan dan kejadian berlangsung pada waktu yang hamper bersamaan.
Keganjilan-keganjilan ini memperkuat dugaan adanya upaya-upaya yang sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu yang bertujuan menyudutkan pendukung Mursi. Sehingga tepatlah kalau mereka dicap sebagai teroris dan layak dibantai.
Dipilihnya propinsi Almenya, karena memang di sana sering terjadi kasus SARA yang kadang menjadi penyebab jatuhnya banyak korban jiwa.
Di propinsi Almenya, terjadi aksi perusakan beberapa gereja. Di antaranya ada yang rusak total, dan sebagian rusak terbatas.
Sebelumnya, Dr Murad Ali, Juru bicara untuk Partai FJP yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin membantah pemberitaan media-media rezim kudeta yang menuding ikhwan melakukan pembakaran gereja umat koptik.
Lewat akun Facebook-nya beliau membantah sejumlah akun Twitter dan Facebook palsu yang seolah-olah mengatasnamakan partai FJP yang memberikan pembenaran terhadap pembakaran gereja.Dr Murad Ali mengatakan ini adalah upaya untuk memicu perpecahan sektarian untuk mengalihkan perhatian orang dari masalah yang sebenarnya. Sikap kami jelas, kami telah mengumumkan, dan kami menegaskan:
"Berdasarkan hakikat agama kita, dan sesuai dengan prinsip yang tak terpisahkan partai kami, kami sangat mengutuk setiap serangan, bahkan verbal, terhadap Koptik, gereja-gereja mereka atau harta mereka.
Meskipun beberapa pemimpin Koptik mungkin telah mendukung (atau bahkan berpartisipasi) dalam Kudeta 3 Juli, untuk satu alasan atau lainnya, tidak ada serangan tersebut dapat dibenarkan.
Revolusi kami adalah non-kekerasan. Kami akan terus memobilisasi massa di jalan-jalan tanpa kekerasan dan tanpa kerusakan atau sabotase.
Kekerasan bukan kebijakan kita. Tindakan berkelanjutan vandalisme yang bertujuan untuk merusak reputasi kita, mengutuk Revolusi damai dan menemukan pembenaran untuk 3 Juli komandan kudeta dan kolaborator untuk melanjutkan tindakan mereka dari penindasan dan kekerasan. "
FJP dengan tegas mengutuk semua upaya untuk memicu perselisihan sektarian di Mesir.[fmdn/ikhwb/IM]
Beberapa kecurigaan itu misalnya, waktu perusakan dimulai bersamaan dengan aksi pembubaran paksa demonstran di Rab’ah Al Adawiyah dan Lapangan Nahdhah, yaitu Rabu pagi. Sehingga mengesankan bahwa perusakan itu sudah direncanakan berhubungan dengan pembubaran paksa para demonstran.
Selain itu, tidak ada pihak kepolisian yang mengamankan lokas-lokasi tersebut. Ketika terjadi perusakan, pihak gereja telah menghubungi kepolisian untuk mengamankan. namun disayangkan, kepolisian meminta maaf tidak bersedia datang memenuhi permintaan tolong tersebut.
Beberapa hari setelah kejadian, pihak gereja mengajukan protes kepada depdagri dan perdana menteri. Pihak-pihak tersebut memohon maaf, dan berjanji akan memperkuat pengamanan. Namun hingga saat ini janji tersebut tidak ada kenyataannya.
Ada hal lain yang menambah kecurigaan, yaitu adanya kesamaan cara, metode dan alat perusak yang digunakan dalam setiap gereja. Padahal letak gereja-gereja tersebut berjauhan dan kejadian berlangsung pada waktu yang hamper bersamaan.
Keganjilan-keganjilan ini memperkuat dugaan adanya upaya-upaya yang sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu yang bertujuan menyudutkan pendukung Mursi. Sehingga tepatlah kalau mereka dicap sebagai teroris dan layak dibantai.
Dipilihnya propinsi Almenya, karena memang di sana sering terjadi kasus SARA yang kadang menjadi penyebab jatuhnya banyak korban jiwa.
Di propinsi Almenya, terjadi aksi perusakan beberapa gereja. Di antaranya ada yang rusak total, dan sebagian rusak terbatas.
Sebelumnya, Dr Murad Ali, Juru bicara untuk Partai FJP yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin membantah pemberitaan media-media rezim kudeta yang menuding ikhwan melakukan pembakaran gereja umat koptik.
Lewat akun Facebook-nya beliau membantah sejumlah akun Twitter dan Facebook palsu yang seolah-olah mengatasnamakan partai FJP yang memberikan pembenaran terhadap pembakaran gereja.Dr Murad Ali mengatakan ini adalah upaya untuk memicu perpecahan sektarian untuk mengalihkan perhatian orang dari masalah yang sebenarnya. Sikap kami jelas, kami telah mengumumkan, dan kami menegaskan:
"Berdasarkan hakikat agama kita, dan sesuai dengan prinsip yang tak terpisahkan partai kami, kami sangat mengutuk setiap serangan, bahkan verbal, terhadap Koptik, gereja-gereja mereka atau harta mereka.
Meskipun beberapa pemimpin Koptik mungkin telah mendukung (atau bahkan berpartisipasi) dalam Kudeta 3 Juli, untuk satu alasan atau lainnya, tidak ada serangan tersebut dapat dibenarkan.
Revolusi kami adalah non-kekerasan. Kami akan terus memobilisasi massa di jalan-jalan tanpa kekerasan dan tanpa kerusakan atau sabotase.
Kekerasan bukan kebijakan kita. Tindakan berkelanjutan vandalisme yang bertujuan untuk merusak reputasi kita, mengutuk Revolusi damai dan menemukan pembenaran untuk 3 Juli komandan kudeta dan kolaborator untuk melanjutkan tindakan mereka dari penindasan dan kekerasan. "
FJP dengan tegas mengutuk semua upaya untuk memicu perselisihan sektarian di Mesir.[fmdn/ikhwb/IM]
*http://www.islamedia.web.id/2013/08/terkait-pembakaran-gereja-uskup-koptik.html
0 Response to "Terkait Pembakaran Gereja, Uskup Koptik Curigai Militer Mesir Pelakunya"
Posting Komentar